15 February 2015

APA ITU CINTA ???



              Apa itu cinta apakah cinta dan rasa sayang itu sama, dari manakah kata itu, entahlah, yang jelas kata itu sudah ada sejak aku belum dilahirkan, simple menurutku, yaitu rasa ketertarikan antara laki-laki dan perempuan, yang terjalin dengan suatu hubungan spesial.
Setelah orang beranjak dewasa, aku yakin tanpa ada yang mengajari dia akan menyukai lawan jenis, entah dari sisi fisik dan lainya. Setelah tumbuh dewasa aku sadar rasa suka antara lawan jenis itu ada. 
Rasa tertarik untuk mengenal lebih dekat dan menjalin hubungan istimewa dengannya. Aku bahkan belum mengerti apa itu rasa sayang yang sebenarnya, rasa sayang yang tulus. Semua yang aku lalui semua yang aku jalani, cinta itu indah saat awal pertama kita melihat dia, tapi kenapa rasa sayang yang aku jalani selama ini berujung dengan kesedihan dan rasa sakit. Apakah cinta itu memang menyakitkan.  berberapa kisah yang aku lalui, semata-mata hanya rasa suka, aku mulai menemui titik jenuhku dalam menjalin hubungan, apakan cinta itu seperti ini?, apakah rasa suka itu hanya sebatas ini saja?.

 Entahlah dari berberapa gadis yang aku temui berujung sama, rasa awal suka yang membuat terbayang-bayang dirinya, perasaan suka yang membuat hari-hariku gelisah karena dia. Tapi seiring waktu berjalan denganya, perasaan itu berubah menjadi rasa bosan dari dirinya, begitu pula diriku, kemudian menyudahi hubungan dengan salah satu diantara kami tersakiti, apakah itu cinta dan rasa sayang?

Aku  bahkan mulai jenuh, aku merasa perasaan nyaman itu hanya sesaat, aku mulai belajar dari perjalanan-perjalananku, aku mencari tau apa kekurangannya, kenapa rasa nyaman itu hanya sekejap.
Sebagai makhluk hidup memang harus hidup berdampingan dengan lawan jenis, bukan Cuma manusia hewan dan tumbuhan pun diciptakan berpasangan, tapi kenapa rasa suka rasa cinta yang aku lalui hanya sekejap saja. Buakanya pendamping hidup itu diciptakan sampai akhir hayat kita. Tapi kenapa ada yang hidup sindiri sampai akhir hayatnya, apakah dia juga jenuh sama seperti apa yang aku rasakan, atau dia takut tersakiti, entahlah. Karena aku manusia biasa, aku juga ingin juga mencintai dan dicintai seperti mereka, mereka yang memiliki cinta yang tulus, mereka yang mempunyai perasaan nyaman yang lama dengan pasanganya. Kenapa aku sampai saat ini belum menemukanya. Aku cuma ingin rasa nyaman rasa suka yang lama seperti mereka itu saja.

Semua yang aku lalui selama ini Cuma berujung sama, apakah mereka mempunyai sifat yang sama, tapi aku rasa tidak, mereka semua berbeda. Iya aku sadar semua itu berbeda, sampai suatu saat aku mengenal seorang gadis yang bernama Dera, siapa Dera?. Aku mengenal dia lewat jejaring sosial, aku mengajak berkenalan, Saling tukar nomer. Sampai kita sudah berkomunikasi melalui telepon. Sejak awal perbincangan, aku merasa nyaman. Tapi aneh tidak seperti biasanya, ketika aku melihat, ngobrol. Bahkan aku baru mendengarkan suaranya perasaan nyamanku muncul, entahlah. Dari perbicangan itu, aku tau aktifitas dia, dimanakah rumahnya. Tetapi yang aku sayangkan dia menempuh pendidikan di Jakarta, jarak yang jauh, sempat ingin menjauh darinya. Dalam benakku LDR bukan hal yang mudah  untuk dijalani, dengan terpisah jarak dan waktu, kesempatan untuk ketemu seminggu sekali akan mustahil. Tetapi perasaanku beda, perasaan nyaman yang lebih itu yang membuat aku akan mempertahankan dia. Biarpun aku belum melihat sosok dia dimataku secara langsung, tapi aku berharap dia yang terakhir buatku.

Sebulan setelah perkenalan, komunikasi yang selalu berjalan baik, akhirnya dia pulang, iya ke jogja. Hal yang membuatku senang sekaligus gugup. Pertemuan pertama yang merasa aku masih canggung, tidak seperti saat aku berkomunikasi melalui telepon. Aku mengajak dia makan malam disebuah cafĂ©, untuk mencairkan suasana sekaligus menambah kedekatanku dengan dia. Dia lebih baik dari yang aku bayangkan. Menit demi menit kita sudah memecah suasana canggung menjadi tawa canda kita dimalam hari, tapi tetap akan ada perpisahan. Aku mengantarnya pulang dengan hati yang lebih  nyaman dari perjalanan cintaku yang dulu, dalam benaku apakah ini yang dinamakan rasa sayang, rasa kenyamanan abadi. Tidak lama dia disini, cukup sedih dalam hatiku. Tetapi semua itu karena keadaan, aku tidak mungkin memaksa dia untuk tetap tinggal lama, dia juga memiliki kesibukan, begitu pula aku.

Aku mengantar dia pulang, sebuah pelukan dan kecupan dikening untuk salam perpisahan, kita akan berpisah untuk berberapa bulan kedepan. Sakit memang, tapi aku janji menjaga hati sampai dia kembali pulang lagi. Hari-haripun aku lewati, komunikasi yang selalu aku utamakan, aku rasa ldr tidak begitu berat dari apa yang aku pikiran sebelumnya. Bulan demi bulan kita lewati, kami semakin dekat, bahkan keluargaku sudah akrab dan mengenalnya, begitu pula sebaliknya. Aku baru yakin inilah yang dinamakan rasa sayang yang abadi. Ya tidak menyangkal disetiap hubungan ada konflik, tetapi kami anggap itulah tantanganya.

Setahun sudah dia menempuh pendidikan di ibu kota, berberapa hari lagi dia akan pulang, dan tinggal disini, senang aku mendengarnya. Belum lama aku mendengar kabar itu, aku mendapatkan informasi dari perusahaan tempatku bekerja. Aku harus dimutasi ke luar kota. Ada kebinggungan dalam lubuk hatiku, ingin aku menolak tawaran itu, tapi aku juga membutuhkan pekerjaan ini. Apakah aku akan selalu ditakdirkan untuk ldr, tapi kenapa dalam moment saat dia akan tinggal disini, akulah yang harus pergi meninggalkan dia. Tidak mudah untuk mengatakan ini, tapi aku harus mengatakan ini kepadanya.

Aku menelfonya, aku menjelaskan apa yang akan dilakukan perusaanku terhadapku, penjelasanku membuat suasana menjadi dingin. Iya aku tau ini benar-benar pilihan yang berat, tapi aku harus menjalaninya. Tepat hari ini aku berangkat, dihari ini juga dia pulang. Entah kenapa disaat kita akan menyudahi ldr ini, justru ini menjadi awal ldr yang baru. Selepas kita mengawali ldr babak baru ini, aku merasa hubunganku semakin menjauh, kita mementingkan ego sendiri-sendiri. Hari-hariku berubah hanya konflik dan konflik.

Waktu berjalan kita pun bertemu, tapi pertemuan kali ini berbeda. Canda dan tawa kita seakan hilang, lenyap ditelan ego kita. Paras manis wajahnya pun berubah. Kita bertengkar hebat, air mata kita pun pecah, kita hanya mementingkan ego sendiri-sendiri. Malu memang tapi semua karena keadaan.
Setelah pertengkaran itu, kami mulai renggang dalam berkomunikasi, mungkin kita terlalu sibuk, atau karena rasa nyaman itu sudah hilang. Aku, dia seakan hilang, dan sampai sebuah keputusan dirinya untuk menyudahi hubungan ini. Dalam hati kecilku aku merasakan berat, aku merasa ingin memperbaiki kesalahan itum tapi semua itu hanya sebuah wacana. Semua itu tertutup rasa Maluku. 

 Aku pun tidak bisa memaksakan dia untuk memperjuangkan hubungan ini. Susah memang melupakan dia dalam benakku. Berbulan-bulan berlalu dia semakin menghilang, tapi , perasaan nyamanku masih ada, aku masih merasa dia yang terbaik buatku. Sampai aku menutup hati untuk yang lain, tapi aku berfikir ini kebodohanku, aku harus bisa melupakan perasaan nyamanku, aku harus membuat ini untuk kenangan, bukan untuk diingat-ingat terus menerus. Aku yakin ini semua takdir Yang Maha Kuasa. Aku yakin TUHAN memberikan jalan yang terbaik untuk kita, rencana TUHAN kedepan pasti lebih baik. Dan  Aku mulai sadar rasa nyaman yang abadi itu ada, dan kita bisa mendapatkanya, bukan dari fisik ataupun harta pasangan kita, tetapi bagaimana kita bisa menerima apa adanya pasangan kita dan melengkapi kekuranganya, kita akan selalu melengkapi dan berbagi untuk menjadi utuh, disitulah akan tercipta rasa kenyamanan yang akan abadi.

Mungkin dia sudah membuka lembaran baru, dan akupun seharusnya begitu, aku harus menutup lembaran ini. Masih banyak lembaran kosong untuk ditulis, aku juga tidak mau kisahku kedepan akan ada sosok dia, membuat aku tidak akan tulus untuk mencintai seseorang. Semoga selesainya tulisan ini dia sudah bisa menemukan kebahagiaanya begitu pula aku. Tetaplah tersenyum dera, kisah kita akan selalu menjadi kenangan ku, dan terima kasih untuk semua yang telah kamu berikan. Cinta, rasa sayang dan kenyamanan, ini akan aku jadikan pelajaran yang berharga buatku kedepan, rasa ini harus aku lupakan tapi ingatlah kamu tidak akan aku lupakan :).

3 comments:

  1. Nyesek banget bang, pasti sakit

    ReplyDelete
  2. Gagal move on apa kak, semoga cepet dapet pengantinya

    ReplyDelete
  3. Ya amin deh namanya juga cinta ahaha ada seneng dan sakitnya pasti, dan aku udah move on kok

    ReplyDelete